Melirik Usaha Ayam Hutam Hijau Yang Di Harga Jutaan Per Ekor
Ayam hutan hijau ~ Nama unggas ini mungkin masih asing terdengar bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari situs wikipedia, ayam hutan hijau merupakan sejenis unggas yang memiliki karakteristik seperti burung. Jenis unggas ini memiliki warna yang indah sehingga banyak dijadikan sebagai hewan peliharan hias atau ayam hias.
Ayam hutan hijau memiliki bahasa latin Gallus Varius dan termasuk suku Phasianidae, yaitu meruapakan keluarga puyuh, ayam, sempidan dan merak. Ayam hutan sudah diketahui merupakan ayam yang disebut sebagai nenek moyang sebagian ayam yang banyak dipelihara di Indonesia. Ayam ini memiliki nama - nama sesuai dengan daerahnya masing - masing seperti ayam alas ( jawa ), Canghegar, Tarattah atau Ajem Allas.
Ciri - ciri ayam hutan hijau
Ayam hutan memiliki beberapa ciri - ciri yaitu :
1. Karena mirip seperti burung, burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar dengan panjang tubuh bisa mencapai sekitar 60 centimeter untuk ayam berkelamin jantan sementara untuk ayam betina bisa mencapai ukuran 42 cm.
2. Bentuk jengger ayam jantan tidak bergerigi namun memiliki bentuk bulat tepinya berwarna merah dengan warna biru ditengah - tangahnya.
3. Pada bulu - bulu yang terdapat di leher, mantel dan tengkuk memiliki warna hijau berkilau dengan warna tepi kehitaman. Corak seperti sisik ikan.
4. Di pinggul ditutupi bulu - bulu meruncing berwarna kungin keemadas dengan bagian tengahnya berawrna hitam. Sisi tubuh bagian bawah berwanra hitam dan ekornya memiliki warna hitam berkilau kehijauan.
Untuk Ayam betina memiliki bentuk ukuran tubuh lebih kecil, memiliki warna kuning kecoklatan, dan dengan garis-garis dan bintik hitam. Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
Habitat dan Kebiasaan Ayam Hutan Hijau
Ayam hutan kebanyakan tesebar di daerah Jawa, bali dan kepulauan nusa tenggara. Ayam hutan hijau menyukai daerah seperti dataran rendah di tepi pantai, di padang rumput, di daerah terbuka termasuk di tepi hutan.
Diketahui bahwa di daerah jawa barat tercatat dapat hitup hingga 1.500 meter, sementara di Jawa timur dapat hidup didaerah dengan ketinggian 3000 meter diatas permukan laut sementara di Lombok dapat hidup di ketinggian hingga 2.400 meter diatas permukaan laut.
Kebiasaan ayam hutan hijau pada pagi dan sore biasanya mencari makanan di beberapa tempat seperti tempat yang berumput dan terbuka, sementara pada siang hari mereka bernauh dibawah naungan pohon - pohon hutan.
Makanan Ayam Hutan Hijau
Ayam hutan hijau memiliki jenis makanan yaitu biji - bijian, dedaunan, aneka serangga serta pucuk rumput. Selain itu, ayam hutan hijau juga memakan berbagai jenis binatang kecil seperti kadal kecil, cacing, katak serta beberapa jenis laba - laba.
Ayam hutan hijau biasanya hidup secara berkelompok dengan jumlah kelompok dua hingga tujuh ekor atau lebih, mereka akan mencari makanan di sekitar kumpulan hewan besar seperti kerbau, banteng dan sapi. Mengapa demikian? Ayam hutan hijau biasanya mengais - ngais kotoran hewan - hewan jenis herbivora tersebut untuk mencari aneka biji - bijian yang belum sempat tercerna atau memakan serangga yang mendekati kotoran herbivora tersebut.
Pada malam hari, kelompok ayam hutan hijau biasanya tidur. Tempat tidur mereka kerap tidak berjauhan di rumpun bambu, daun - daun palem atau perdu - perduan yang memiliki ketinggian 1,5 m - 4 m diatas permukaan tanah.
Ayam hutan hijau akan memasuki masa kawin di sekitar bulan oktober november di daerah Jawa Barat dan di Jawa Timur mereka akan berbiak di bulan maret hingga juli. Merek membat sarang yang dibuat dari rerumputan yang terlindungi semak atau rumput yang tinggi. Dalam sekali telur mereka akan menghasilkan 3-4 telur dengan warna yang berawarna keputih - putihan.
Baca juga :
Budaya Ayam Kampung Super
Budaya Ayam Kampung Super
Usaha Ternak Ayam Hutan Hijau
Salah satu karakteristik yang membedakan dengan ayam kampung adalah kemampuan terbang ayam hutan hijau yang dapat terbang secara mendatar ratusan meter bahkan diyakini dapat terbang dari satu pulau - kepulau lainnya yang berdekatan. Selain itu, hewan ini juga memiliki warna yang lebih indah sehingga biasanya dijadikan sebagai peliharaan hias.Harga ayam hutan hijau bervariasi mulai dari Rp. 300.000 hingga Rp. 1.500.000 bahkan lebih tergantung dari umur dan keindahan bulu - bulunya. Harga tinggi tersebut menjadikan ayam hutan hijau menjadi perburuan. Akibatnya, jumlah populasi ayam hutan hijau mulai berkurang.
Sebagai salah satu alternatif maka perlu adanya budidaya ayam hutan hijau agar populasi ayam hutan hijau tetap terjaga di alam selain itu pula dapat menjadi salah satu alternatif peluang usaha rumahan yang sangat menguntungkan mengingat harga ayam hias ini sangat menggiurkan