Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Investasi Saham Buat Pemula: Cara Memulai dan Jenis Saham Untuk Dipilih

Investasi Saham Dari berbagai macam instrumen investasi yang bisa dipilih, saham (stock) adalah yang paling banyak peminatnya. Selain fleksibel, investasi di bidang ini tidak menyita waktu serta mudah dikerjakan. Sebagai gambaran awal, anda bisa menganalogikanya dengan investasi di sektor riil seperti properti dan bisnis riil. Ketika menjalanan bisnis riil anda harus terjun langsung untuk mengelola dan mengontrol jalannya bisnis tersebut. 

Berbeda dengan saham, anda bisa memantau dan menganalisa peluang dan perkembangan investasi dari layar monitor saja. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, sekarang ini para perusahaan sekuritas sudah memfasilitasi investor untuk mengetahui informasi market maupun aktifitas trading dari sebuah aplikasi baik untuk desktop PC maupun smartphone. Dengan fasiitas tersebut kini anda bisa dengan mudah membaca peluang.
investasi saham untuk pemula
Nah jika anda tertarik setelah melihat salah satu sisi dari kelebihan investasi saham di atas, maka berikut ini kami ulas bagaimana cara memulai investasi saham serta saham apa saja yang bisa dilirik. Perlu diingat bahwa investasi instrumen pasar uang ibarat sebuah pisau dengan sisi tajam di satu sisi dan sisi tumpul di sisi yang lain. Artinya, ketika untung hasilnya bisa sangat besar dan kalau rugi juga bisa sangat besar. Inilah yang sering kita kenal dengan istilah high risk, high return.

Kita mulai dari hal paling mendasar terlebih dahulu dengan memahami arti saham itu sendiri.

Apa yang Dimaksud dengan Saham?

Pengertian saham (stock) bisa ditarik dari berbagai sisi. Pertama, saham adalah instrumen pasar keuangan. Kedua, saham bisa diartikan sebagai tanda bahwa anda (dalam hal ini bisa saja individu atau korporasi) sudah ikut serta menanamkan modal dalam suatu perusahaan. Dengan ikut menyertakan modal, berarti anda memiliki klaim atas aset, pendapatan dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kenapa perusahaan menawarkan hak klaim (dikenal sebagai Initial Public Offering atau penawaran saham perdana) tersebut kepada investor? Alasanya cukup sederhana karena perusahaan selalu butuh modal tambahan untuk menjalankan usahanya.

Kenapa perusahaan tidak hutang langsung ke bank? Bisa saja kalau perusahaan tersebut sangat bonafit dengan utang sedikit dan tidak memiliki resiko bangkrut.

Perusahaan kan ada pemiliknya. Kenapa tidak minta modal tambahan dari pemilik perusahaan? Iya kalau tambahan modal tersebut bisa dicover oleh pemilik? Kalau tidak?

Nah, sebagai solusi untuk mendapatkan tambahan modal paling mudah adalah menerbitkan saham melalui perantara Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham yang diterbitkan nantinya bisa dibeli oleh investor yang akhirnya menciptakan kondisi win-win solution antara perusahaan penerbit saham dan investor (pembeli saham). Perusahaan dapat keuntungan tambahan modal, investor dapat keuntungan berupa deviden (keuntungan yang diberi oleh perusahaan) ataupun capital gain (keuntungan dari trading diambil dari selisih harga beli dan harga jual).

Pemula Disarankan Untuk Fokus Investasi Terlebih Dahulu

Nah di atas sudah disinggung bagaimana keuntungan saham bisa didapatkan. Dari dua cara yang dijelaskan, investor pemula disarankan agar tidak tergesa-gesa mengincar capital gain dengan berposisi sebagai trader, karena resikonya lebih tinggi kecuali memang peluang terlihat jelas di depan mata. Ingat, menjadi trader harus pandai berspekulasi dan itu membutuhkan training dan pengalaman mendalam.

Jika saham difokuskan untuk investasi, lantas berapa waktu ideal agar dapat memberikan keuntungan? Rata-rata dalam kurun waktu 3 tahun, keuntungan yang bisa didapatkan sebesar 25%. Jadi investasi saham akan memberikan keuntungan sekurang-kurangnya dalam kurun waktu tersebut.

Step by Step Investasi Saham

Sebagai pemula pasti bingung, bagaimana cara membeli saham, dimana tempat belinya, dan bagaimana teknisnya. Nah jika anda ingin segera menanamkan modal, anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

- Cari perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

- Memilih jenis saham (pilihan paling aman dijelaskan pada sub-poin di bawah)
- Memilih perusahaan sekuritas untuk buka rekening efek (pada tahap ini biasanya perusahaan menyarankan anda untuk ikut training investasi saham terlebih dahulu secara gratis).

- Melengkapi persyaratan dokumen

- Membayar setoran awal (besar biaya tergantung perusahaan sekuritas yang dipilih > ada yang hanya mematok Rp. 100 ribuan saja)

- Anda mendapatkan akses untuk jual-beli saham

- Pastikan fokus untuk investasi dulu dan jangan melakukan spekulasi sebelum tahu persis perhitungannya.

Pilihan Saham Paling Aman Untuk Investor Pemula

Ada ratusan produk saham untuk investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Masing-masing memiliki level resiko dan keuntungan masing-masing. Jika ingin aman-aman saja tapi tetap tidak ingin kehilangan momentum meraup keuntungan, yang paling terkenal di BEI adalah saham-saham yang masuk dalam perhitungan indeks saham LQ45. Jumlah sahamnya bisa berbeda tiap periode, jadi anda harus rajin-rajin update informasi. Misalnya, pada periode Februari 2017 – Juli 2017, berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia No.: Peng-00025/BEI.OPP/01-2017 tanggal 25 Januari 2016, tercatat ada 45 saham.

Kebanyakan jenis saham yang masuk kategori LQ45 adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods (contoh produknya adalah kebutuhan pokok, kebutuhan sehari-hari seperti sabun, makanan, dsb ), BUMN (terutama yang bergerak di bidang infrastruktur), properti, perbankan dan farmasi.
Dari semua saham tersebut, dilihat dari analisis sederhana saja, kebutuhan akan produk yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan di atas cenderung stabil atau bahkan meningkat. Jadi meskipun anda murni investasi dengan hanya mengharapkan deviden, sepertinya perusahaan-perusahaan tersebut sulit terkena resiko likuidasi (bangkrut).


Meskipun demikian, antisipasi juga perlu dilakukan dengan mempelajari history saham sebelum membelinya. Terlebih lagi, jika anda berencana investasi saham jangka panjang, anda juga perlu mendalami aspek fundamental sebuah perusahaan (terutama kondisi keuangan).