Ingin Menjajaki Bisnis Properti? Simak Rahasia Kesuksesan Usaha Properti Berikut ini
Bisnis properti terdengar sedikit menyeramkan bagi orang awam. Pertama soal modal, kedua terkait urus mengurus kelengkapan dokumen, dan ketiga cara membaca peluang. Belum lagi kalau menyasak bisnis properti perumahan, ada banyak hal yang harus dibaca dengan cermat. Nah, jika anda sedang membendung rasa penasaran perihal bagaimana bisnis properti dijalankan, apalagi setelah melihat tetangga sukses di bidang ini, maka kami akan memberikan gambaran umum mengenai rahasia kesuksesannya.
Prospek dan Tantangan Bisnis Properti
Setiap bisnis
memiliki prospek dan tantangan. Tantangan wajib diketahui untuk meminimalisir
resiko-resiko kerugian yang mungkin terjadi.
Fakta
menjanjikan dari bisnis semacam ini adalah tidak adanya faktor produksi kecuali
anda terjun sebagai pengembang. Dengan tidak adanya faktor produksi berarti
anda tidak perlu menyiapkan biaya produksi. Dengan tidak adanya biaya produksi berarti
bisnis tersebut lebih mudah dikontrol. Ibaratnya anda tinggal beli dan jual
barang jadi. Karena sifatnya sudah barang jadi, maka sewaktu-waktu dapat
diambil keuntungannya.
Prospek kedua,
tanpa indikator tertentu kita bisa melihat perkembangan bangunan residensial
(rumah hunian) dan bangunan komersil (tempat usaha) semakin dibutuhkan dan
harganya semakin tinggi. Ingat bahwa lahan perkotaan semakin hari akan semakin
habis. Ini adalah peluang nyata yang jelas bisa dimanfaatkan. Anda bisa
membayangkan, berapa jumlah orang yang membutuhkan hunian setiap harinya di
Indonesia?
Melihat prospek
tersebut kemudian munculah yang namanya tantangan. Semakin menarik sebuah
bisnis juga memunculkan banyak saingan. Meskipun demikian, masih ada ribuan
cara untuk memenangkan persaingan terutama jika anda membangun langkah dengan
lebih teliti. Sedikit rahasia di bawah ini akan membantu menentukan titik
langkah.
Sekedar Jadi Broker atau Investasi
Ada dua pilihan
yang bisa anda ambil. Pertama, anda bisa menjajaki dengan menjadi broker lalu
mendirikan reputasi sendiri dan mulai investasi. Kedua, jika anda memiliki
modal cukup anda bisa langsung membaca peluang dan mulai investasi.
Broker jika
sudah urusan dengan properti hasilnya tidak bisa diremehkan. Bahkan jika anda
kompeten dalam negosiasi, hasilnya bisa lebih dari yang jualan langsung. Tapi
menjadi broker juga ada kelemahannya, karena tidak semua pemilik properti mau
dimakelari. Nanti anda akan merasakan sendiri bagaimana melihat prospek bagus
di lokasi yang sangat strategis, tapi penjual hanya mau jika yang beli adalah end user. Paling enak, menjadi broker
tidak harus mengeluarkan modal.
Kerjasama Adalah Ujung Penentu Menjadi Broker
Ketika anda
terjun ke dunia broker properti, poin yang paling penting adalah kerjasama dengan
penjual properti. Kerjasama harus dilakukan serapi, sejujur, dan seteliti
mungkin. Semuanya harus tertuang di atas kertas agar kedua pihak tidak saling
dirugikan.
Perjanjian
dilakukan sedetail mungkin mulai dari komisi yang diberikan, kondisi properti
sebenarnya, status properti, luas lantai, kondisi sekitar, ukuran tanah dan
lain sebagainya. Jika sampai ada satu hal saja yang meleset, bisa membuat
reputasi anda hancur dan sulit mencari konsumen selanjutnya.
Ingat bahwa
properti nilainya sangat tinggi dan calon konsumen pasti sudah pasang telinga sana-sini
sehingga mereka tidak akan sembarangan ketika membeli sebuah properti. Kalau
penjual banyak yang buru-buru ingin propertinya segera laku. Konsumen adalah
sebaliknya, terutama properti yang anda tawarkan tidak memiliki nilai lebih dan
banyak yang sejenis.
Tips Buat Anda yang Ingin Investasi Properti
Dengan bisnis
properti berarti juga melakukan investasi entah itu untuk jangka panjang atau
jangka pendek. Semua tergantung pada situasi yang ada. Terkadang dalam jangka
waktu dekat, jika properti memiliki nilai plus, selalu menguntungkan banyak. Bedanya
dengan investasi lain, fluktuasi investasi properti tidak tajam dan bahkan
cenderung menguntungkan. Harga semua yang melekat pada properti tersebut
semakin lama semakin naik. Sebut saja bahan bangunan. Meskipun ada nilai
penyusutan, tapi jika dikruskan dengan pergerakan harga di pasar maka sangat beda
karena terkait dengan biaya pembangunan. Belum lagi harga tanahnya yang bisa
dipastikan naik setiap tahun.
Oleh karena itu
rata-rata orang berfikir kenapa harus membangun mulai awal kalau sudah ada yang
jadi? Toh jika dikurskan biaya untuk membeli properti jadi bisa lebih murah.
Baca juga :
Memahami Momentum dan Lokasi
Prinsip dari
bisnis ini sebenarnya hanya dua hal, yaitu momentum dan lokasi. Momentum adalah
saat-saat orang sedang ramai mencari properti. Sebagai pebisnis anda wajib
mampu membaca situasi kebutuhan orang. Ada banyak indikator. Seperti yang
dilakukan para pebisnis besar misalnya, mereka bisa saja mengacu pada
pergerakan suku bunga bank atau momen adanya pengampunan pajak.
Untuk skala
lokal misalnya anda bisa memanfaatkan musim TKW sedang pulang kampung dari luar
negeri. Ini juga kesempatan bagus karena mereka butuh investasi yang minim
resiko. Dan properti adalah jawaban yang pasti terbesit di benak mereka.
Lokasi juga
sangat menentukan terutama nilai dari properti tersebut. Semakin bagus
lokasinya logikanya semakin mahal dan semakin diburu orang. Untuk urusan ini
anda pasti sudah tahu kemana harus mencari. Lokasi juga berhubungan dengan
harga. Jadi anda harus bisa menaksir keuntungan dari harga jual kembali.
Memahami Manajemen Pengembang
Jika anda ingin
fokus ke properti yang dimiliki oleh pengembang seperti perumahan, maka ada
satu hal lagi yang wajib diperhatikan yaitu manajemen dan reputasi pengembang.
Nanti bisa jadi masalah ketika anda membeli properti yang pengembangnya jelek
karena bangunannya asal-asalan. Untuk mengetahui seluk beluknya, anda bisa
menambah relasi sebanyak mungkin. Jangan sampai properti macet gara-gara
manajemen pengembang yang buruk.