Mengenal Ciri - Ciri dan Jenis Jenis Timun
Timun, mentimun atau ketimun adalah jenis sayuran yang memiliki bentuk yang khas bulat memanjang. Sayuran yang satu ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia baik kalangan bawah hingga kalangan elit.
Sayuran ini tidak hanya populer sebagai makanan lalapan atau olahan lain seperti rujak tapi juga terkenal akan manfaatnya baik bagi kesehatan maupun kecantikan wajah dan kulit, tak heran apabila Budidaya timun banyak dijadikan peluang usaha untuk mendulang rupiah dari lahan tanah.
Sekilas Tentang Timun
Timun atau mentimun merupakan sayuran yang memiliki nama latin Cucumis sativus L, mentimun merupakan tanaman yang berasal dari suku labu - labuan atau nama latinnya adalah Cucurbitaceae. Makanan ini termasuk makanan yang dapat dimakan dalam keadaan belum dimasak atau mentah. Salah satu ciri mentimun adalah bentuknya yang bulat memanjang serta berwarna dominan hijau.
Kandungan air yang tinggi di dalam timun merupakan salah satu alasan mengapa timun sangat baik bagi kesehatan dan kecantikan. Potongan buah mentimun dapat digunakan untuk melembabkan wajah atau bisa juga dengan memblender timur sebagai masker.
Habitus atau kecenderungan alamiah tanaman timun adalah tanaman melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim. Maksud tanaman semusiam adalah apabila tanaman sudah berbunga maka tanaman tersebut akan mati.
Tanaman timun sendiri memiliki jenis perbungaan Monocleus atau perbungaan berumah satu dengan jenis kelamin jantan dan kelamin ganda ( hermafrodit ). Biasanya, timun akan berbunga setelah berumur 4-5 minggu dan akan menghasilkan sekitar 20 buah dalam satu tanaman. Agar menghasilkan kualitas timun yang baik, salah satu teknik yang dpat dilakukan adalah membatasi buah timun.
Bunga pertama yang akan dihasilkan pada umumnya adalah bunga jantan dan setelah itu apabila pemeliharaan mentimun baik akan menghasilkan bunga berkelamin ganda atau hermafrodit. Masa panen buah mentimun bervariasi tergantung dari jenis serta tujuan pemasaran. Semisal buah timun turi akan dipanen ketika timun mencapai usia tua sementara timun yang digunakan untuk sayuran akan dipanen ketika umur timun masih muda. Rata - rata masa panen adalah pada saat 2-3 bulan setelah tanam.
Sejarah Asal Usul Timun
Informasi yang saya dapatkan dari situs http://repository.usu.ac.id/, Asal usul timun dikatakan berasal dari India bagian Utara yang kemudian masuk kewilayah China atau mediteran pada tahun 1882. Beberapa ahli kemudian mengatakan bahwa tanaman ini masuk kedalam tanaman yang berasal dari India, namun rumor lain mengatakan bahwa timun berasal dari China. Konon China sudah mengkonsumsi Timun sejak abad 2 SM.
Terlepas mana kah asal usul timun atau sejarah timur yang benar, Timun telah menyebar ke seluruh dunia khususnya daerah tropis karena daerah tropis adalah habitat terbaik tanaman ini. Di Indonesia sendiri Budidaya Timun sudah banyak dijalankan di berbagai daerah sebagai peluang usaha yang cukup menguntungkan.
Baca juga :
Peluang usaha budidaya timun
Peluang usaha budidaya timun
JENIS JENIS TIMUN
Secara garis besar, timun dibag menjadi dua jenis yaitu :
A. Timun Jenis Kulit Bintik Putih
Pada timun jenis kulit bintik putih memiliki ciri khas yaitu buahnya memiliki bintik - bintik kecil berwarna putih. Timun ini biasanya banyak dijadikan sebagai asinan atau sayuran. Varietas timun yang masuk kategori jenis bintik putih adalah :
A. Timun Jenis Kulit Bintik Putih
Pada timun jenis kulit bintik putih memiliki ciri khas yaitu buahnya memiliki bintik - bintik kecil berwarna putih. Timun ini biasanya banyak dijadikan sebagai asinan atau sayuran. Varietas timun yang masuk kategori jenis bintik putih adalah :
- Timun Lalap
Timun lalap banyak dimanfaatkan sebagai makanan untuk lalap dengan sambal. Jenis timun ini memiliki ukuran sedang, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Timun lalap memiliki daging buah yang manis serta berwarna hijau semu putih dan ketika sudah mencapai usia buah tua akan berawarna kecoklatan. Jenis timun lalap merupakan jenis timun yang terpopuler dan paling banyak ditanam oleh para petani. - Timun Wuku
Timun wuku memiliki daging buah yang lebih tebal. - Timun Watag
Timun watag hampir sama dengan timun wuku yaitu memiliki daging buah yang tebal serta besar selain itu juga daging ini lebih keras dan memiliki warna hijau keputihan. Apabila sudah tua, buah ini akan berwarna kuning kecoklatan.
B. Timun Krai
Timun krai memiliki ciri khas yaitu kulit lebih halus dan besar dari ukuran timun kulit bintik putih. Rasa timun lebih manis dan biasanya tidak dimanfaatkan untuk makanan namun untuk masker. Timun ini tidak memiliki bintik kuning dipangkalnya. Jenis ini memiliki dua varietas yaitu :
Syarat tumbuh
(a)Ketinggian
Ketinggian tempat tanam sekitar 1 - 1.000 MDPL
(b) Memiliki angka Curah hujan tahunan : 800 - 1.000 mm/tahun.
(c) Memiliki masa bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan
(d) memiliki masa Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan (e) Memiliki Suhu udara sekitar 170 c - 230 C
(f) Memiliki tingkat Kelembaban : sedang dan intensitas Penyinaran : sedang - tinggi.
Pertanahan
(a) Jenis tanah yang tepat adalah lempung
(b) Memiliki Drainase yang baik
(c) Memiliki Kedalaman air tanah sekitar 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah
(d) Mempunyai kedalaman perakaran di atas 15 cm dari permukaan tanah
(e) Memiliki keasaman tanah (pH) : 5,5-6,8,
Timun krai memiliki ciri khas yaitu kulit lebih halus dan besar dari ukuran timun kulit bintik putih. Rasa timun lebih manis dan biasanya tidak dimanfaatkan untuk makanan namun untuk masker. Timun ini tidak memiliki bintik kuning dipangkalnya. Jenis ini memiliki dua varietas yaitu :
- Timun Suri
Timun suri memiliki ukuran mencapai 10 kali ukuran timun biasa. Jenis timun ini memiliki ukuran lebih besar dan rasa lebih manis. Timun Suri banyak digunakan untuk campuran minuman. - Timun Krai Besar
Timun Krai memiliki ukuran yang lebih kecil dari Timun suri namun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai campuran minuman.
Syarat tumbuh
(a)Ketinggian
Ketinggian tempat tanam sekitar 1 - 1.000 MDPL
(b) Memiliki angka Curah hujan tahunan : 800 - 1.000 mm/tahun.
(c) Memiliki masa bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7 bulan
(d) memiliki masa Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan (e) Memiliki Suhu udara sekitar 170 c - 230 C
(f) Memiliki tingkat Kelembaban : sedang dan intensitas Penyinaran : sedang - tinggi.
Pertanahan
(a) Jenis tanah yang tepat adalah lempung
(b) Memiliki Drainase yang baik
(c) Memiliki Kedalaman air tanah sekitar 50 cm - 200 cm dari permukaan tanah
(d) Mempunyai kedalaman perakaran di atas 15 cm dari permukaan tanah
(e) Memiliki keasaman tanah (pH) : 5,5-6,8,
Demikian sekilas tenang karakteristik dan jenis jenis timun yang semoga dapat anda manfaatkan untuk menambah khasanah pengetahuan anda tentang buah timun.