Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Usaha Rumahan Makanan Merubah Buruh Menjadi Milliarder

Usaha rumahan makanan atau kuliner ternyata benar - benar berpotensi untuk mendatangkan rejeki yang tak terduga. Dari usaha ini, banyak sekali pengusaha baru yang berasal dari bermacam latar belakang berhasil meraup untung besar dan mendapatkan omzet bulanan hingga ratusan juta rupiah. Kali ini, blog bisnis rumahan akan memaparkan satu kisah sukses tentang seorang mantan buruh yang berhasil menjalankan peluang usaha hingga dengan omzet bulanan Rp. 200 juta / bulan. Selamat membaca dan semoga menjadi inspirasi bisnis anda.

Usaha Rumahan Makanan  Merubah Buruh Menjadi Milliarder

Usaha Rumahan Makanan  Merubah Buruh Menjadi Milliarder

Rempeyek, makanan ringan satu ini merupakan makanan khas Indonesia yang memiliki rasa unik dan renyah. Makanan ini sangat digemari khususnya masyarakat di kalangan bawah. Tak heran permintaan rempeyek selalu saja naik dari tahun ketahun. Peluang usaha rumahan ini rupanya dapat ditangkap oleh seorang ibu rumah tangga kelahiran Bantul, Yogyakarta dan menjadikannya pengusaha kuliner dengan omzet hingga 200 juta / bulan.

Ibu Kustinah awalnya hanya seorang buruh di pabrik rempeyek yang terdapat didesanya. Sementara suaminya, adalah seorang kuli penggali sumur.  Dengan niatan ingin memperbaiki taraf hidup, beliau mencoba menjalankan usaha sampingan makanan rempeyek. Berbekal pengalamannya dari pabrik rempeyek, Kustinah mencoba membuka usaha rumahan dengan modal seadanya.

Ada tiga jenis rempeyek yang ia jual yaitu rempeyek kacang yang dipatok dengan harga Rp. 2.700 untuk setiap bungkusnya, rempeyek kedelai hitam dan putih dengan harga Rp. 2.400/bungkus. Untuk setiap bungkus berisi 8 rempeyek. Setiap hari, Ibu Kustinah berhasil menjual 5000 bungkus yang ia pasarkan di beberapa pasar seperti pasar Bantul, Pasar tradisional Temanggung, Jawa Tengan bahkan merambah ke kota besar seperti Jakarta dan bekasi.

Usaha rumahan rempeyek miliki Ibu Kustinah kemudian diberi nama Santoso. Santoso merupakan nama suaminya. Karena rempeyek hasil racikannya semakin laris, maka Ibu Kustinah menambah skala usahanya sehingga kini beliau memiliki 35 karyawan dengan 10 tungku penggorengan. Namun rupanya, permintaan masih belum dapat dipenuhi sehingga akhirnya Ibu Kustinah mengembangkan usaha sampingannya untuk di kelola bersama tetangga. Beliau memberi kesempatan kepada tetangganya untuk dapat memasak rempeyek hasil racikannya.

Agar rasa dan kualitas tetap terjaga, Ibu Kustinah ikut andil dalam proses memasak dan produksinya. Ia sendiri yang meracik bawang dan adonan. Setiap hari. tak kurang dari 550 Kg kacang tanah dan 175 Kg dihabiskan dalam proses pembuatan rempeyek. Usaha ini terus berkembang hingga kini dan menjadikan bu Kustinah menjadi juragan Rempeyek di desa Pulomadu, Bantul Yogyakarta.

Dari kisah sukses usaha rumahan diatas, dapat kita ambil satu pelajaran bahwa, apapun latar belakang kehidupan anda, apakah karyawan, buruh, guru, pengangguran bahkan mantan pegawai yang kena PHK tetap saja memiliki peluang untuk mencapai kesuksesan. Dan ini jelas sekali terlihat pada kisah sukses Ibu Kustinah dalam menjalankan bisnis rumahan rempeyeknya.

Semoga saja artikel Usaha Rumahan Makanan ini bermanfaat untuk anda serta menjadikan anda semakin bersemangat dalam menjalankan bisnis anda.