Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Untung Cepat Dari Usaha Rumahan Budidaya lele Sangkuriang

Usaha Rumahan | Kebutuhan makanan manusia semakin bertambah seiring dengan bertambahnya populasi manusia yang menghuni bumi kita. Tak mengherankan jika kemudian kebutuhan primer manusia berupa kebutuhan pakan semakin di prioritaskan sebagai salah satu target atau program kerja bagi suatu negara. Indonesia termasuk negara berkembang yang ingin menjalankan swasembada pangan agar tingkat perekonomian negara semakin baik.

Khusus di bidang perikanan, pemerintah telah berusaha memberikan penyuluhan serta berinovasi dengan melakukan penelitian terhadap berbagai bibit ikan yang unggul salah satunya adalah ikan lele. Munculnya lele sangkuriang tidak lepas dari penurunan kualitas lele dumbo yang tentunya menjadikan produksi ikan lele semakin berkurang. 

Sejarah Lele Sangkuriang

Budidaya Lele Sangkuriang

Lele dumbo pernah menjadi primadona para petani ikan karena masa panen yang lebih cepat dibandingkan dengan lele lokal serta lebih tahan dari penyakit. Lele dumbo pertama kali didatangkan dari Taiwan pada tahun 1985. Lele dumbo sendiri sebenarnya merupakan persilangan antaran ikan lele taiwan dengan ikan lele afrika. Hasil persilangan ini melahirkan bibit unggul ikan lele yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan ikan lele lokal diantaranya :

  • Lele dumbo lebih cepat panen
    Pripsip dasar berbisnis di bidang perikanan adalah semakin cepat panen semakin baik. Lele dumbo mampu tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan lele lokal. Sebagai perbandingan, ikan lele dumbo usia 2 bulan sama besar dengan lele lokal yang berusaha 1 tahun. Hal ini tentu menjadikan bisnis ikan lebih prospektif serta ancaman kematian yang lebih rendah namun tentu harus disuplai dengan pakan yang lebih banyak.
  • Lele dumbo lebih tahan dari penyakit
    Lele dumbo termasuk lele yang kuat hidup diberbagai kondisi. Dibandingkan lele lokal. Lele dumbo lebih kuat terhadap serangan penyakit sehingga menurunkan tingkat kematian ( mortalitas ) dari ikan lele. Tak hanya itu, ikan lele dumbo tidak membuat lubang di tanah sehingga resiko lele hilang dapat diminamalisir.
Dua alasan di atas merupakan alasan utama mengapa ikan lele begitu populer pada beberapa dekade yang lalu, namun kemudian memudar seiring dengan penurunan kualitas ikan lele dumbo yang disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai pembenihan lele. Ikan lele dumbo di silangkan dengan sesama ikan lele yang kurang baik kualitasnya  dan dikawinkan dengan kerabatnya sendiri atau inbreeding. Hal tersebut di atas kemudian membuat pemerintah melakukan penelitian terhadap indukan lele hingga akhirnya pada awal tahun 2000-an ditemukanlah jenis lele dumbo hasil silang balik antara indukan F-2 dengan indukan F-6 yang kemudian disebut lele sangkuriang.

Lele sangkuriang kemudian oleh  BBPBAT di uji selama 2 tahun dan pada tahun 2004, LELE SANGKURIANG diperkenalkan oleh menteri kelautan kepada publik sebagai varietas ikan lele baru yang lebih unggul. 

KELEBIHAN BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Dari sejumlah keterangan disimpulkan bahwa budidaya lele sangkuriang memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
  1. Lele sangkuriang lebih banyak bertelur. Setiap Kg induk lele sangkuriang bisa menghasilkan telur hingga 40.000 - 60.000 telur sementara lele dumbo hanya menghasilkan telur 20.000 - 30.000 per Kg induk betina
  2. Derajat penetasan telur lele sangkuriang memiliki keunggulan yaitu 90 % dibandingkan dengan jumlah telur yang menetas dari lele dumbo yang berada di kisaran 80%
  3. Lele sangkuriang memiliki Konfersi Pakan lebih rendah di bandingkan lele dumbo. Konversi pakan merupakan jumlah pakan dengan jumlah pertumbuhan. Dengan kata lain, ikan lele sangkuriang bisa lebih hemat karena dengan pakan yang lebih sedikit namun pertumbuhan bisa lebih cepat dari lele dumbo. 

ANALISA BUDIDAYA LELE SANGKURIANG

Tidak berbeda jauh dengan sistem pengelolaan budidaya lele dumbo. Budidaya lele sangkuriang pun bisa dilakukan dengan model tradisional, semi intensif maupun intensif. Dari segi sarana, anda bisa menggunakan kolam terpal, tanah maupun kolam permanen.


Pada kesempatan kali ini, kita akan menganalisa khususnya analisa untung rugi dengan menggunakan sistem tradisional menggunakan kolam terpal. Analisa di bawah ini hanya merupakan gambaran umum yang bisa saja berbeda di tiap daerahnya. 


Pengeluaran
No Jenis Biaya Jumlah
1 Pembuatan 1 Kolam Terpal  Rp. 700.000
2 Pembelian bibit 3000@Rp 100 Rp. 300.000
     3 Pakan 3 bulan@80kg/bulan  Rp. 2.000.000
TOTAL PENGELUARAN Rp. 3.000.000

Dengan asumsi bahwa tingkat kematian sebesar 20 % sehingga jumlah kematian adalah 20% x 3000 = 600 ekor.
Jumlah ikan yang hidup berarti 3000 ekor - 600 ekor = 2400 ekor
Ambillah setiap 6 ekor = 1 Kg
Maka total berat ikan lele yang diproduksi adalah 2400 : 6 = 400 Kg
Harga per kilogram adalah Rp. 12.000 sehingga didapat pemasukan
PEMASUKAN = 400 x 12.000 = 4.800.000

KEUNTUNGAN = Rp. 4.800.000 - Rp. 3.000.000 = Rp. 1.800.000

Keuntungan di atas merupakan keuntungan di bulan pertama karena pada bulan kedua dan seterusnya tidak terbebani biaya pembuatan kolam. Namun perlu dipersiapkan biaya penyusutan barang, sehingga prediksi keuntungan pada bulan kedua adalah Rp. 2.500.000 / kolam terpal.


Budidaya lele sangkuriang sebagai usaha rumahan bisa menjadi alternatif bagi anda yang ingin membuka bisnis di dalam rumah. Jika anda tidak memiliki lahan yang cukup maka tentu kolam terpal merupakan alternetif lain atau anda bisa juga menggunakan drum sebagai pengganti kolam terpal.

Demikian ulasan tentang bisnis rumahan budidaya lele sangkuriang yang semoga menjadi salah satu inspirasi bisnis anda.