Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Melunasi Hutang Bisnis Rumahan Part 2

Cara melunasi hutang menjadi satu topik yang bagi saya menarik karena hampir setiap orang punya hutang. Bagi mereka yang berhutang dalam jumlah sedikit dan hanya sebatas untuk pemenuhan kebutuhan yang belum tercukupi tentu tidak akan terlalu memikirkannya namun untuk anda calon atau pebisnis yang telah malang melintang di dunia bisnis sudah pasti akan menjadi satu hal yang bisa jadi akan menjerat anda.



Seorang pebisnis kadang juga harus mengalami kebangkrutan untuk melatih seberapa tegar dia dalam menghadapi resiko kegagalan. Iya kalo pada saat anda bangkrut anda sedang tidak memiliki hutang, jika anda bangkrut dengan modal pinjaman sementra kehidupan anda hanya ditopang oleh peluang usaha yang anda jalankan namun ternyata bangkrut, ini bisa jadi perkara serius untuk anda selesaikan.

Untuk itulah kiranya artikel ini dapat bermanfaat untuk anda yang memiliki hutang sementara penghasilan anda pas - pasan. Namun jangan lupa baca juga artikel Cara Melunasi Hutang Bisnis Untuk Jadi Kaya agar anda paham tentang hakikat cara melunasi hutang. Dan pada kesempatan ini saya akan melengkapi tulisan pertama saya tentang car melunasi hutang. berikut langkah - langkahnya.
1. Coba Atur Keuangan anda
Cobalah anda buat daftar pengeluaran dan pemasukan anda. Adakah plot - plot pengeluaran anda yang dapat anda pangkas sehingga anda tidak mengalami besar pasak daripada tiang. hal ini terkadang butuh nekad dan niat yang teguh dan giat. Dan merokok adalah salah satu plot pengeluaran yang harus anda pangkas.

2. Target Waktu Pelunasan
Agar anda semakin giat bekerja, maka beri tenggat waktu untuk waktu pelunasan anda. Targetakan dalam jangka berapa bulan, berapa tahun dengan tolerasni berapa bulan. Dengan begitu anda akan tahu apa yang harus anda lakukan serta dapat mengevaluasi kerja anda dengan mencocokannya dengan target tersebut.

Tanpa anda target maka anda akan berjalan ngambang tanpa patokan. Untuk itu, coba anda tentukan kapan anda akan melunasi hutang anda.

3. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Dalam bukunya Robert T Kiyoski mengatakan
Memiliki uang tanpa kecerdasan finansial akan membuat uang itu cepat habis
Ya jika anda tidak tahu mana aset dan mana liabilitas maka anda akan susah dalam menjalankan bisnis anda. Ketika anda baru saja tumbuh dengan bisnis anda, alih - alih anda mengatakan bahwa anda butuh kendaraan bermotor untuk mengembangkan bisnis anda, nyatanya anda mengira itu aset anda dalam bisnis yang anda jalankan namun rupanya itu merupakan liabilitas atau pengeluaran tambahan.

Anda tentu harus memahami bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang tak bisa ditunda, di ganti dan ditolerir pengadaannya, namun jika masih bisa di tunda, di ganti atau ditolerir pengadaannya maka itu termasuk ke dalam daftar keinginan anda.

Banyak sekali orang yang kemudian mengajikan kredit motor saat usahanya baru bertumbuh sebiji jagung. Mereka yakin dengan bisnis mereka padahal pondasi bisnis mereka belum terlalu kokoh, ketika sebelum mengajukan kredit motor mungkin masih bisa berjalan karena adanya uang cadangan namun ketika uang mulai masuk ke dalam leashing atau kedalam lembaga - lembaga pinjaman ketika suatu saat goyah bisnis mereka, mereka terjerat hutang.

Orang China, lihatlah mereka. Mereka begitu telaten dan mau bersusah - susah dahulu. Kebetulan saya bersekolah di salah satu SMA favorit di daerah saya dan beberapa teman diantaranya adalah anak konlomerat pengusaha cina. Pada saat itu bisa di bilang saya termasuk siswa dari desa yang punya ekonomi terbatas, tapi mereka mampu menerima saya apa adanya. yang lebih mencengangkan mereka lebih bisa "berpuasa" daripada saya.

Mereka berangkat dengan sepeda atau becak padahal orangtua mereka mampu membeli mobil. Pendidikan karakter dari dini membuat para keturunan cina tersebut menjadi berkarakter bisnis yang kuat dengan sikap dan mental seorang pebisnis.

Anda yang sampai saat ini masih tergoda dengan barang mewah ketika usaha anda baru tumbuh, maka saya akan jamin usaha anda hanya akan stagnan, jalan di tempat bahkan kemudian bangkrut dan menyisakan hutang.

So, bedakan antara kebutuhan dan kekayaan. Jika anda memang masih bisa menggunakan sepeda, gunakan sepeda. meskipun anda mampu membeli motor, namun jika dengan perhitungan liabilitas dan aset telah anda kuasai sehingga tidak ada pembengkakan pengeluaran anda bisa mengajukan kredit motor atau barang mewah lainnya.